Kamis, 12 Januari 2012

Tuhan, Aku Mau Curhat

Bismillaahirrahmaanirraahiim....

Hai Tuhan, apakabar?
LUAR BIASA.
Aku tidak tahu Tuhan...
Tidak tahu apa yang Engkau persiapkan untukku.
Aku tidak tahu Tuhan...
Tidak pernah tahu sebelumnya kalau aku akan mengalami semua ini.
Aku tidak tahu Tuhan...
Tidak tahu apa lagi yang harus kuhadapi.

15bulan yang lalu Kau hadirkan airmata untukku.
Airmata itu hanya bertahan untuk beberapa jam.
Segera Kau gantikan derai tawa dan kebahagiaan melalui seseorang yang Kau hadirkan untuk mencintaiku dan kucintai.
Saat itu, aku belajar sebuah keberanian untuk lepas dari hal yang menyakiti hidupku.
Saat itu, aku belajar mencintai jiwa yang baru.
Saat itu, aku belajar mencintai diriku sendiri.
Saat itu, aku belajar mencintaiMU.

Tapi...
1bulan yang lalu Kau hadirkan airmata lagi untukku.
Airmata yang tak pernah bisa usai hingga kini.
Kau membelokkan hati dia.
Dia yang kau hadirkan 15bulan yang lalu.
Kau menciptakan kata tanya dalam hati ini.
Tanya yang belum berjawab.
Tanya yang tak pernah bisa dia jawab.
Tanya yang tak pernah kutemukan cara untuk mendapatkan jawabannya.

Hanya satu yang kuyakini.
Hal yang kusimpulkan melalui keterbatasan akal yang kumiliki.
Hal yang kuraba dan kurasa.
Engkau sedang mempercantik diriku.
Mengajarkanku kedewasaan.
Mengajarkanku kelembutan hati.
Mengajarkanku menguasai ego.
Mengajarkanku berpikir panjang.
Mengajarkanku bertutur halus.
Mengajarkanku ikhlas hati.
Mengajarkanku kesabaran.

Duh, betapa bahagianya nanti seseorang yang kucintai sampai akhir hayat.
Dia akan menemuiku dengan keadaanku yang sekarang.
Yang telah sedikit banyak belajar hal tentang saling mencintai.
Aku percaya, cinta itu nantinya akan indaaah sekali.
Kami akan saling melengkapi, merindu, dan mengasihi.
Syahdunya semua impian itu Ya Allah...
Kapankah Kau pertemukan kami?
Apakah ada ujian lain yang harus kuhadapi sebelum bertemu dengannya?

Aku minta padaMu Tuhan...
Pertemukan kami sesegera mungkin, sebelum aku tumbuh berkembang dan menggapai cita-citaku.
Aku pernah baca, bahwa lelaki tidak suka_bahkan merasa minder_jika harus mendekati atau bahkan mencintai wanita yang memiliki kegemilangan di atasnya.
Aku ingin dia menjadi bahu tempatku bersandar,
Aku ingin dia menjadi alas tempatku berpijak dalam menggapai impian dan cita-citaku.
Aku ingin tumbuh bersama dia.
Agar aku tidak besar kepala.
Agar aku menghormati dia dengan mengingat jasa-jasanya.
Agar aku bisa tunduk merendah hati dan saling berbagi kebahagiaan saat cita-citaku kugenggam.

Aku merindukannya Tuhan...
Dimana dia sekarang?
Kapan Kau pertemukan kami?

Satu lagi Tuhan....
Terangkan padaku bagaimana cara aku berterimakasih kepada dia yang telah tanpa lelah mendampingiku selama 15bulan ini.