Sabtu, 09 Maret 2013

Kisah Gadis #1

Gadis ini punya definisi damai yang berbeda.
Dia membuang muka akan hatinya sementara mengagungkan logika.
Menyunggingkan senyum di wajahnya meski hatinya berusaha menombak logika.
Gadis amat menikmati pengorbanan yang telah membuatnya kecanduan.
Konon hati adalah raja.
Namun itu sebuah pengecualian bagi si Gadis.
Hatinya diperbudak oleh keadaan.
Terbiasa mundur alih-alih mempertahankan.
Terbiasa menangis alih-alih menjelaskan.
Terbiasa mendoakan dalam diam alih-alih memastikan.

Gadis tau bahwa dia mampu merebut miliknya.
Tapi Gadis memilih diam menunggu pemberian.
Karena kemenangan bagi si Gadis adalah kemampuan dia mencintai dengan tulus dan memenangkan peperangan dengan hatinya sendiri alih-alih berperang dengan hati orang lain.

Kamis, 03 Januari 2013

Bahagianya....

Ada seorang gadis, jatuh cinta dengan lugunya...
Setiap hari dia merasakan bunga-bunga bermekaran di hatinya...
Setiap hari dia merasakan kupu-kupu beterbangan di rongga dadanya...
Di matanya hanya pria itu...
Hanya pria itu...
Dia sudah tidak bisa melihat pria lain...
Semakin hari semakin bertumbuh cintanya...
Semakin hari semakin bertumbuh egonya...
Dia seakan hanya dia yang memiliki pria itu...
Segala dilakukannya menjaga pria itu...
Namun, dia tidak menyangka apa yang dilakukannya itu salah...
Apa yang dilakukannya itu menyakiti sang pria...
Yang sangat dicintainya...
Sang pria pun menjauh...
Kata-kata cinta hilang di hari-hari mereka...
Tapi sang gadis...
Di tengah kesedihannya membangun sebuah harapan...
Ini hanya cobaan...
Ini hanya ujian...
Begitu kata sang gadis kepada hatinya yang merindu...
Walaupun sudah tak seperti dulu...
Sang pria masih tetap membelainya penuh cinta...
Meskipun hanya sesekali saja...
Sang gadis lugu senang...
Senang harapannya seakan nyata...
Sang gadis pun diam dan menunggu...
Hidup dengan sedikit cinta...
Namun suatu ketika, saat sang gadis terlena dengan harapannya...
Dia melihat prianya tersenyum bahagia...
Dengan gadis lain...
Bunga di hati gadis seketika layu, membusuk....
Harapannya runtuh...
Air matanya jatuh...
Kini hari-harinya adalah ratapan tiada henti...
Sang gadis menyesali...
Namun anehnya, semakin disesali, hatinya semakin terasa sakit...
Sang gadis pun mengabaikan...
Namun anehnya, semakin diabaikan, semakin terusik perhatiannya...
Kemudian sang gadis mendapat beberapa pilihan...
Beberapa pria mendekati...
Sang gadis sedikit terhibur...
Tapi hati sang gadis tidak berada di pria-pria itu...
Satu persatu pria itu pergi...
Tapi tak ada kesedihan mendalam bagi sang gadis...
Sampai akhirnya...
Sang gadis menyadari bahwa di hatinya cuma ada satu...
Satu pria...
Pria yang menyakitinya dulu...
Sang gadis masih menyimpannya...
Sang gadis mulai berpikir...
Jika sang pria masih disimpan di dalam hatinya...
Tak akan ada pria lain yang bisa masuk...
Maka sang gadis memutuskan untuk mengeluarkannya...
Tapi tidak bisa...
Tiba-tiba ada suatu suara dari hatinya...
Ada satu cara....
Kemudian sang gadis menemui sang pria...
Mengatakan dengan lantang bahwa dia masih mencintai sang pria secara tidak sadar...
Namun luka itu tidak membuat sang gadis ingin kembali...
Sang gadis hanya ingin melepaskan belenggu hatinya...
Hatinya yang terbelenggu oleh perasaan...
Perasaan yang seringkali membuat dadanya berdenyut dengan tidak wajar...
Perasaan yang seringkali membuat dirinya seakan diterjunkan dari lantai 19...
Syuuuuuutttt dan menggantung...
Kini perasaan gadis itu lega...
Tapi sang pria?
Tanpa diduga, sang pria memeluknya...
Dan ingin memeluknya lagi...
Sejenak sang gadis ragu...
Tapi cintanya yang dalam membuatnya berpikir...
Berpikir bahwa sang pria khilaf meninggalkan dirinya.....
Sang gadis kembali percaya...
Mereka berdua kembali merajut mimpi yang tertunda...
Sang gadis belajar pelan-pelan menutupi kekurangannya...
Kekurangannya dahulu yang membuat sang pria pergi...
Sang pria pun terlihat sangat mencintai sang gadis...
Cinta yang lebih besar dari sebelumnya..
Sang gadis bahagia...
Mataharinya telah kembali...
Hatinya ringan kembali...

Tapi...
Tak lama kemudian, kejadian itu terulang kembali...
Perselisihan tak dapat dihindarkan...
Sang gadis kembali digantung perasaannya..
Sang pria susah dijangkau...
Sang gadis hanya menunggunya...
Sang gadis percaya bahwa sang pria tak akan memasukkan gadis lain di tengah penantiannya...
Tapi ternyata tidak...
Kembali ada gadis lain dalam kehidupan prianya...
Sang gadis kembali sakit...
Sakitnya kini tak terperi...
Sang gadis hanya bisa menyadari...
Bahwa kesetiaannya tidak disambut baik...

Sang gadis coba tersenyum...
Meski penyesalan dan kesedihan tetap bermain di matanya...
Meski hatinya kembali serasa dijatuhkan dari langit, jatuh tapi menggantung...
Sang gadis coba memutarbalikkan perasaannya...
Dia memposisikan diri sebagai kekasihnya...
Bahagianya...
Ketika kau tau ada seseorang yang senantiasa setia padamu...
Bahagianya...
Ketika kau tau hanya dirimulah yang ada di hatinya selama ini...
Bahkan di saat kau abaikan..
Bahagianya...
Dia tetap menunjukkan rasa cintanya padamu...
Meskipun dirimu tlah bersama yang lain...
Bahagianya...
Mendapatkan kesetiaan itu...

Dengan itulah sang gadis melangkah ringan...
Karena di hatinya masih ada satu kepercayaan..
Bahwa kesetiaannya akan berbuah manis...
Akan ada sang pria yang akan mempertahankannya lebih dari ini...
Setia padanya lebih dari ini...

Bagaimana dengan si pria?
Si pria itu akan tetap mengingat si gadis...
Gadisnya yang lugu...
Gadisnya yang setia...

Senin, 05 November 2012

Love Maize

Dijodohkan oleh Allah

Penulis Love Story terbaik itu Allah.
Walau tak pernah diterbitkan secara fisik, tak pernah dipajang di toko buku manapun di dunia.
Namun selalu membekas di hati insan yang menjadi tokoh utamanya. Insan yang hidup, yang seolah diberi kebebasan memilih, mencinta dan memutuskan.

Padahal, segala perasaan itu digerakkan oleh Allah.
Tujuan akhir telah ada.
Kata TAMAT sudah menunggu.
Daftar Bab telah rapi, kitab sudah disegel.
Pelakonnya hanya sedang tersesat di labirin perasaan dan logika.
Dengan kecaman masa lalu yang mengejar, menghantui, bersembunyi di sudut yang tak terdeteksi.
Sedangkan monster-monster baru mengintai di balik semak perdu perjalanan yang kian rimbun, kian rumit, kian menyesatkan.
Kadang kau sendiri di labirin itu, sesekali bertemu seseorang yang lain di persimpangan labirin.
Sangat menyenangkan apabila kau melalui labirin itu dengan pasangan kekalmu, bersama menghadapi tantangan dengan iming kebahagiaan di akhir labirin, saling menghadiahkan satu sama lain_kau hadiah baginya, dan dirinya hadiah bagimu_sweet.
Tapi begitu menyebalkannya apabila visualisasi labirinmu berbeda dengan seseorang yang kau yakini itulah hadiahmu padahal kalian berada di dalam jalur labirin yang sama.

Yang jelas, kamu keluar dari labirin itu udah pasti (kecuali kamu putus asa dan bunuh diri, tapi seandainya pun kau bunuh diri, kau hanya berpindah labirin ke labirin dengan dimensi yang berbeda sampai kiamat)
Yang jelas, siapa hadiahmu di ujung itu udah ada.
Yang jelas, semua yang kau lalui di dalam labirin itu sudah memang seharusnya kau lalui, jadi ga usah protes.

Tapi, masalahnya.....
Tiap orang kadang suka penasaran dengan jalan hidup yang mereka lalui...
Tiap orang kadang suka ga sabaran dengan masa depan mereka...
Tiap orang kadang malahan ga ngerti dengan apa yang mereka jalani...

Same with me...
I love someone and i think he will be the last for me.
But we have different view of our path.
(naha ieu jd basa inggeris??? -_-)

Ya jadi gitu deh, aku sayang sama seseorang...
Ketemu sekitar 2 tahun lalu lah, sempet pisah, tapi ga seutuhnya terpisah.
Kadang mencari alasan kenapa bisa begitu, tapi aku ga pernah menemukan alasannya.
Pernah baca, cinta sejati itu adalah cinta yang tak memiliki alasan kenapa kita mencintai.
Tapi ga berani juga mendeklarasikan macam-macam tanpa kepastian kebenaran dari kalimat itu.
Yang aku tau, cinta itu sanggup menunggu.
Yang aku tau, menunggu tanpa mengungkapkan itu membuat jiwamu meronta.
Yang aku tau, mengungkapkan itu melegakan.
Yang aku tau, aku itu kadang sok tau...

Satu lagi yang aku tau....
Pengekspresian cinta dan sayangku terkadang_malah sering_salah...
Ekspresi yang kulakukan tak jarang malah menyakiti dia...
Mengesalkan dia...
Sehingga sekarang aku berpikir untuk diam saja
Seperti dahulu...
Aku mencintainya dalam diam...
Mendoakannya dalam diam...
Merindukannya dalam diam...
Meski batinku meronta...
Meski harus melihatnya baik" saja tanpa kehadiranku (dan mungkin memang lebih baik begitu)...

Biarlah nanti Tuhan yang membuktikan...
Biarlah kisah ini jadi rahasia Tuhan...
Aku tidak suka labirin...
Aku terlalu lemah untuk menggapai tangannya agar tetap bersamaku melewati labirin ini...
Aku terlalu naif untuk mengungkapkan rasa takut yang aku punya...
Semoga aku masih punya waktu menyelesaikan labirin ini dengan selamat...
Semoga hadiahku di ujung nanti benar nyata adalah dia yang kucintai...
Semoga Kisah Cinta ini berakhir dengan indah untuk selamanya....

-dedicate for you, beloved Rizki Cahya R-

Selasa, 23 Oktober 2012

Tuhan, Maaf...

Copas dari Blog Gio :

“Taruhanmu adalah rasa percaya yang kau lego
satu per satu demi sesuatu bernama cinta.

Aku penjudi yang buruk.
Aku tak tahu kapan harus berhenti
dan menahan diri.

Ketika cinta bersinar gemilang menyilaukan mata,
kalang kabut aku serahkan semua yang kumiliki.

Kepingan rasa percaya bertaburan
di atas meja taruhanku.

 Dan aku tak pernah membawa pulang apa-apa.”

~Dee – Supernova: Partikel~

Tuhan, maaf...
Aku melanggar sumpahku
Aku ga sabaran
Aku lemah
Aku terlalu cinta
Aku bodoh
Aku gila
Aku berlari dari kejaran maut
Padahal aku sendiri tak tahu apakah sang maut telah berlari atau berjalan atau masih diam terpaku di tempatnya.
Aku putus asa......

Minggu, 05 Agustus 2012

Enjoy The Show!

Mau marah karena semua yang kau beri akan kuberikan kepada orang lain?
SILAKAN.

Seperti waktu itu ketika cinta tulus yang kuberikan padamu kau berikan pada orang lain,
adakah kau peduli dengan kesedihanku?

Roda berputar guys!

Enjoy the show.

Akhirnya

Jika kau tak bisa menjadi milikku seutuhnya selamanya
Maka
Menjauhlah dari hidupku seutuhnya selamanya.

Kini
Kau sendiri yang telah memutuskan salah satu di antaranya.
Terimakasih
Inilah yang kutunggu selama ini
Ketegasanmu

Semoga aku bisa mempercayaimu untuk terakhir kalinya...

Selasa, 12 Juni 2012

M-O-M-E-N-T-U-M

"Tak ada hal sekecil apapun terjadi karena kebetulan." -Andrea Hirata (Edensor)

Seribu rayuanmu tak berbekas
Buah pikiranmu mengusik jiwa
Ada candu di dalamnya
Melumpuhkan hati, menjalarkan cinta
Tapi di mana kini kau berada?

Semua wanita suka rayuan
Tapi tak semua wanita menjadikannya sebagai kelemahan
Aku berada di irisan dari dua himpunan itu

"Momentum tidak dapat dikejar, momentum hadir.
Begitu ia lewat, ia tidak lagi sebuah momentum, ia menjadi kenang-kenangan." -Dee Lestari (Supernova)

Mungkin perspektif momentum kita berbeda

"Hati tak perlu memilih, karena ia tahu kemana mesti berlabuh." -Dee Lestari (Perahu Kertas)

Aku tidak memilih
Aku hanya mempercayai insting dan feeling
Dan insting ku mengatakan : Kamu Beda!

"Bertemu itu kesempatan, bersama itu pilihan." -Andrei Budiman (Trave Love)

Seandainya kesadaran ini telah terlambat...
Aku berharap momentum itu datang lagi.

"Belahan jiwa adalah orang yang membuka sebagian lapisan diri kita, belahan jiwa kita belum tentu menjadi jodoh kita." -Eat Pray Love

-rangkuman twitter 27 Mei 2012-