Senin, 05 November 2012

Love Maize

Dijodohkan oleh Allah

Penulis Love Story terbaik itu Allah.
Walau tak pernah diterbitkan secara fisik, tak pernah dipajang di toko buku manapun di dunia.
Namun selalu membekas di hati insan yang menjadi tokoh utamanya. Insan yang hidup, yang seolah diberi kebebasan memilih, mencinta dan memutuskan.

Padahal, segala perasaan itu digerakkan oleh Allah.
Tujuan akhir telah ada.
Kata TAMAT sudah menunggu.
Daftar Bab telah rapi, kitab sudah disegel.
Pelakonnya hanya sedang tersesat di labirin perasaan dan logika.
Dengan kecaman masa lalu yang mengejar, menghantui, bersembunyi di sudut yang tak terdeteksi.
Sedangkan monster-monster baru mengintai di balik semak perdu perjalanan yang kian rimbun, kian rumit, kian menyesatkan.
Kadang kau sendiri di labirin itu, sesekali bertemu seseorang yang lain di persimpangan labirin.
Sangat menyenangkan apabila kau melalui labirin itu dengan pasangan kekalmu, bersama menghadapi tantangan dengan iming kebahagiaan di akhir labirin, saling menghadiahkan satu sama lain_kau hadiah baginya, dan dirinya hadiah bagimu_sweet.
Tapi begitu menyebalkannya apabila visualisasi labirinmu berbeda dengan seseorang yang kau yakini itulah hadiahmu padahal kalian berada di dalam jalur labirin yang sama.

Yang jelas, kamu keluar dari labirin itu udah pasti (kecuali kamu putus asa dan bunuh diri, tapi seandainya pun kau bunuh diri, kau hanya berpindah labirin ke labirin dengan dimensi yang berbeda sampai kiamat)
Yang jelas, siapa hadiahmu di ujung itu udah ada.
Yang jelas, semua yang kau lalui di dalam labirin itu sudah memang seharusnya kau lalui, jadi ga usah protes.

Tapi, masalahnya.....
Tiap orang kadang suka penasaran dengan jalan hidup yang mereka lalui...
Tiap orang kadang suka ga sabaran dengan masa depan mereka...
Tiap orang kadang malahan ga ngerti dengan apa yang mereka jalani...

Same with me...
I love someone and i think he will be the last for me.
But we have different view of our path.
(naha ieu jd basa inggeris??? -_-)

Ya jadi gitu deh, aku sayang sama seseorang...
Ketemu sekitar 2 tahun lalu lah, sempet pisah, tapi ga seutuhnya terpisah.
Kadang mencari alasan kenapa bisa begitu, tapi aku ga pernah menemukan alasannya.
Pernah baca, cinta sejati itu adalah cinta yang tak memiliki alasan kenapa kita mencintai.
Tapi ga berani juga mendeklarasikan macam-macam tanpa kepastian kebenaran dari kalimat itu.
Yang aku tau, cinta itu sanggup menunggu.
Yang aku tau, menunggu tanpa mengungkapkan itu membuat jiwamu meronta.
Yang aku tau, mengungkapkan itu melegakan.
Yang aku tau, aku itu kadang sok tau...

Satu lagi yang aku tau....
Pengekspresian cinta dan sayangku terkadang_malah sering_salah...
Ekspresi yang kulakukan tak jarang malah menyakiti dia...
Mengesalkan dia...
Sehingga sekarang aku berpikir untuk diam saja
Seperti dahulu...
Aku mencintainya dalam diam...
Mendoakannya dalam diam...
Merindukannya dalam diam...
Meski batinku meronta...
Meski harus melihatnya baik" saja tanpa kehadiranku (dan mungkin memang lebih baik begitu)...

Biarlah nanti Tuhan yang membuktikan...
Biarlah kisah ini jadi rahasia Tuhan...
Aku tidak suka labirin...
Aku terlalu lemah untuk menggapai tangannya agar tetap bersamaku melewati labirin ini...
Aku terlalu naif untuk mengungkapkan rasa takut yang aku punya...
Semoga aku masih punya waktu menyelesaikan labirin ini dengan selamat...
Semoga hadiahku di ujung nanti benar nyata adalah dia yang kucintai...
Semoga Kisah Cinta ini berakhir dengan indah untuk selamanya....

-dedicate for you, beloved Rizki Cahya R-